PKL Binaan di Mal Kokas Masih Gunakan Zat Kimia
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) bersama bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pedagang binaan di Beranda Nusantara Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).
Ada PKL jualan gado-gado, tahunya mengandung boraks. Kemudian tahu siomay mengandung formalin. Ada PKL yang menjual kerang ternyata mengandung pewarna metanil yellow
Dari pantauan Beritajakarta.com, para petugas langsung menyisir pedagang untuk diambil sampel bahan makanan yang digunakan. Ada 32 sampel makanan yang langsung diuji laboratorium.
Kepala BPOM DKI, Dewi Prawita Sari mengatakan, dari hasil uji tersebut ada empat sampel yang positif terkandung zat berbahaya, formalin dan boraks.
Tahu Berformalin Ditemukan di Pasar Jembatan Dua"Pedagang soto mie, di mana mie nya mengandung formalin. Ada PKL jualan gado-gado, tahunya mengandung boraks. Kemudian tahu siomay mengandung formalin. Ada PKL yang menjual kerang ternyata mengandung pewarna metanil yellow. Ini pewarna kertas yang merupakan bahan berbahaya," ujarnya.
Menurut Dewi, apabila makanan dengan kandungan berbahaya itu dikonsumsi akan menimbulkan gangguan kesehatan. Bahan-bahan berbahaya itu akan mengendap di dalam tu
buh sehingga memicu timbulnya penyakit."Tentunya akan ada gangguan kesehatan. Bahan-bahan berbahaya ini bersifat karsinogenik, bahan pencetus timbulnya penyakit kanker," kata Dewi.
Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, kepada pedagang yang bersangkutan akan diberi penyuluhan dan pemahaman risiko zat-zat berbahaya pada makanan terhadap kesehatan.
"Kalau masih melakukan pelanggaran, sanksinya akan kita keluarkan. Kita koordinasi dengan pengelola untuk mencari penggantinya," tandas Irwandi.